Minggu, 12 Februari 2017

Kepadanya, curahan kedua.

Jika aku diberi pertanyaan,
Tentang bagaimana diriku memandangmu,
Aku memilih untuk diam,
Dan pergi beranjak dari realita,
Aku bisa saja memaksakan kehendak,
Untuk menjelaskan bagaimana dirimu lewat pandanganku,
Tapi percuma saja,
Jika semua yang ku lihat hanyalah bayangan abu,
Percuma,
Aku menjelaskan beribu kata dengan tujuan agar kau fahami,
Maksud dan tujuanku yang merengkuhmu dalam bait-bait senja,
Dayaku yang hanya sampai untuk mencintaimu secara diam-diam,
Tiada yang suka di posisiku,
Tiada yang sudi berada di posisi yang sama denganku,
Tapi kau juga harus tahu,
Kelak jika ada pilihan yang lain,
Aku akan memilih untuk memutar waktu,
Kembali ke tempat dimana aku dan kau tidak saling kenal,
Kau dengan duniamu,
Dan aku dengan duniaku,
Tapi ternyata takdir membawaku ke jalan yang salah,
Aku hampir saja menabrak dinding batas,
Sampai aku sadar batas kadarku sebagai pengagum rahasia,
Beruntung kah aku?
Beruntung kah aku tidak melewati batas itu?
Ketika hatiku berkata aku harus tetap berjalan,
Melewati arus waktu,
Aku justru berhenti di titik paling jauh,
Di waktu sebelum-sebelumnya,
Bodoh kah aku?
Bodoh kah jika boneka ini mengharapkan jabatan hatiku kau balas?
Atau,
Jika jawabanmu tetap tidak,
Tolong izinkan aku berlari sekencang-kencangnya,
Bukan untuk keluar dari realita,
Tapi aku ingin kembali menemukan cermin diriku,
Aku ingin pemahamanku tentangmu kembali ke titik nol,
Atau boleh kah aku meminta pada bintang jatuh,
Jika kelak hatiku jatuh kembali,
Aku berharap untuk tidak mengenal hatimu,
Aku berharap tidak ada lagi pesan singkatmu,
Dan aku berharap agar memori manis yang ku idamkan di setiap mimpiku,
Terkubur hancur ditelan sang masa,
Aku ingin sekali menjadi sang bintang,
Ia tetap bersinar di tengah gelapnya malam,
Lalu,
Berlaku kah sinar bintang itu padaku?
Jika kelak masih berlaku,
Aku akan kembali meminta permohonan,
Untuk membiarkan duniaku yang suram,
Tetaplah suram,
Tak apa,
Sungguh tak apa,
Setidaknya tanpa belajar memaknai teka-tekimu,
Aku bisa mengenal hatiku,
Untuk dapat menjauhimu,
Lebih dalam lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar