Kepadamu yang tertulis dalam bait
rindu,
Bagaimana kabarmu?
Akankah ada jeda satu detik bagi
rasamu untuk rindu padaku?
Tentang perasaan yang pernah
menggebu,
Yang tercipta antara aku dan hanya
aku,
Setelah hari itu,
Kita tak lagi bermain dengan canda,
Aku tertinggal dengan rasaku,
Dan kamu pergi tanpa banyak pesan.
Aku terkikis,
Kita terabaikan,
Kertas-kertas puisi yang ku tulis
untukmu,
Sudah hangus ditelan api masa lalu.
Kini,
Memori sudah tidak lagi bergulat
lemah,
Tapi hati masih bertekuk jatuh,
Lunglai bekas jejak rindu.
Kepada kamu yang pernah ku tulis di
lembaran puisi kehidupan,
Semoga kabarmu baik,
Karena aku yang menulismu disini,
Masih memiliki rasa yang sama,
Meski kini,
Tak kembali bertautan dengan tanya.